Sunday, May 4, 2014

One Sample T Test




Referensi :
Singgih Santoso. SPSS Versi 10. Pengolah Statistik Para Profesional. Elex Media Komputindo.







Pada prinsipnya, uji T dengan satu sample ingin menguji apakah suatu nilai tertentu (yang diberikan sebagai pembanding) berbeda secara nyata ataukah tidak dengan rata-rata sebuah sampel.
Kasus:
No.
Sebelum
1
76.85
2
77.95
3
78.65
4
79.25
5
82.65
6
88.15
7
92.54
8
96.25
9
84.56
10
88.25









Dari kasus terdahulu, diketahui bahwa populasi rata-rata berat sebelum minum obat adalah 84,51. Sekelompok anak muda setelah ditimbang mempunyai rata-rata berat badan 90 kg. Apaka sekelompok anak muda ini mempunyai berat yang tidak sama secara signifikan dengan rata-rata berat sampel sebelum minum obat?
Penyelesaian:
Kasus di atas terdiri dari satu sampel yang akan dipakai dengan nilai populasi hipotesis, yaitu 90 kg. Disini populasi diketahui berdistribusi normal dan karena sampel sedikit, dipakai uji T untuk dua sampel yang berpasangan.
1)  Pemasukkan data ke SPSS
Cara memasukkan data sama dengan cara yang telah diajarkan kemarin.
2)  Pengolahan Data

Langkah-langkah :
·     Buka lembar kerja kerja/file uji_t_paired
·     Dari menu utama, pilih Analyze > Compare Means > One Sample T Test… sehingga tampak :












    Pengisian :
ü Pada field Test variabel(s) diisi dengan variabel sebelum.
ü Pada textbox Test Value ketik 90 sesuai nilai hipotesis
ü Klik button Option, sehingga tampak :








    Pengisian :
û Confidence Interval/Tingkat kepercayaan. Secara default disediakan tingkat kepercayaan 95%
û Untuk Missing Values atau data yang hilang. Karena data yang ada lengkap maka biarkan pilihan Exlude cases anaysis by analysis
û Tekan Contnue untuk menyelesaikan pengisian dan OK untuk mengakhiri prosedur analisis.








3)  Analisis
·        Output bagian pertama
Terlihat adanya ringkasan statistic dari variabel Sebelum. Untuk berat badan sebelum minum obat, konsumen mempunyai berat rata-rata 84.5100 kg
·     Output bagian kedua
Hipotesis:
H0 = Berat kelompok anak muda tidak berbeda dengan rata-rata berat populasi sebelum               minum obat
H1 = Berat kelompok anak muda berbeda dengan rata-rata berat populasi sebelum               minum obat
Pengambilan Keputusan:
-      Berdasarkan perbandingan t hitung dengan t tabel :
·  Jika Statistik hitung (angka t output) > Statistik Tabel (tabel t), maka H0 ditolak.
·  Jika Statistik hitung (angka t output) < Statistik Tabel (tabel t), maka H0 diterima.
T hitung dari output adalah -2,615
Sedang statistic tabel dapat dihitung pada tabel t:
·  Tingkat signifikansi  adalah (100-95)% = 5%
·  Df atau derajat kebebasan adalah n(jumlah data)-1 atau 10-1=9
·  Uji dilakukan dua sisi sesuai output.
-      Berdasarkan nilai probabilitas
·  Jika probabilitas > 0,05, maka H0 diterima
·  Jika probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak
Keputusan:
Terlihat bahwa t hitung adalah -2,615 dengan probabilitas 0,028. Oleh karena probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak atau berat kelompok anak muda tersebut memang berbeda dengan berat rata-rata populasi sebelum minum obat.

TEKNIK PENELITIAN





   Teknik penelitian adalah penggunaan alat dalarn mengukur ataupun dalam mengumpulkan data. Jadi, yang dibicarakan dalam teknik penelitian meliputi pengukuran dalam penelitian dan alat-alat pengumpulan data.
1. Pengukuran dalam Penelitian
    Pengukuran adalah usaha untuk memberikan nomor pada benda-benda atau peristiwa-peristiwa menurut suatu aturan tertentu. Jadi, pengukuran pada dasarnya merupakan penggambaran suatu hubungan.
    Dalam penelitian, pengukuran dikenakan pada variabel dan pengukuran menandai nilai-nilai variabel dengan notasi bilangan.
a. Skala/Tingkat Pengukuran
Skala pengukuran adalah peraturan penggunaan notasi bilangan dalam pengukuran. Skala pengukuran ini dapat dibedakan atas empat macam, yaitu sebagai berikut.
1) Skala nominal
Skala nominal adalah suatu skala yang diberikan pada objek atau kategori yang tidak menggambarkan kedudukan objek atau kategori tersebut terhadap objek atau kategori lainnya, tetapi hanya sekadar label atau kode saja. Skala ini hanya mengelompokkan objek/kategori ke dalam kelompok tertentu.
Skala ini mempunyai dua ciri, yaitu
* kategori data bersifat saling lepas (satu objek hanya masuk pada satu kelompok saja);
* kategori data tidak disusun secara logis.
2) Skala ordinal
Skala ordinal adalah suatu skala di mana penomoran objek/kategori disusun menurut besarnya, yaitu dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi atau sebaliknya dengan jarak/rentarg yang tidak harus sama. Skala ini memiliki ciri seperti pada ciri skala nominal ditambah satu ciri lagi, yaitu kategori data dapat disusun berdasarkan urutan logis dan sesuai dengan besarnya karakteristik yang dimiliki.
3) Skala interval
Skala interval adalah suatu skala di mana objek/kategori dapat diurutkan berdasarkan suatu atribut yang memberikan informasi tentang interval antara tiap objek/kategori sama. Besarnya interval dapat ditambah atau dikurangi.
Skala ini memiliki ciri sama dengan ciri pada skala ordinal ditambah
satu ciri lagi, yaitu urutan kategori data mempunyai jarak yang sama.
Pada skala ini yang dijumlahkan bukanlah kuantitas atau besaran, melainkan interval dan tidak terdapat titik nol absolut.
4) Skala rasio
Skala rasio adalah suatu skala yang memiliki sifat-sifat skala nominal, skala ordinal, dan skala interval, dilengkapi dengan titik nol absolut dengan makna empiris.
Karena terdapat angka nol maka pada skala ini dapat dibuat perkalian atau pembagian.
Angka pada skala menunjukkan ukuran yang sebenarnya dari objek/ kategori yang diukur.
b. Syarat-Syarat Pengukuran
Untuk memenuhi kriteria sebuah penelitian yang dianggap sebagai penelitian ilmiah maka kecermatan pengukuran sangat diperlukan. Untuk itu ada dua syarat utama yang harus dipenuhi oleh alat ukur untuk memperoleh suatu pengukuran yang cermat, yaitu sebagai berikut.
1) Reliabilitas
Reliabilitas artinya memiliki sifat dapat dipercaya. Suatu alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas apabila dipergunakan berkali-kali oleh peneliti yang sama atau oleh peneliti lain tetap akan memberikan hasil yang sama. Jadi, reliabilitas adalah seberapa jauh konsistensi alat ukur untuk dapat memberikan hasil yang sama dalam mengukur hal dan subjek yang sama.
Reliabilitas mengandung 3 makna, yaitu
* tidak berubah-ubah (stabilitas),
* konsisten, dan
* dapat diandalkan.
2) Validitas
Validitas berarti kesucian alat ukur dengan apa yang hendak diukur, artinya alat ukur yang digunakan dalam pengukuran dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Jadi, validitas adalah seberapa jauh alat dapat mengukur hal atau subjek yang ingin diukur. Contoh:
Alat pengukuran yang valid untuk mengukur berat adalah neraca. Artinya, literan adalah alat pengukuran yang tidak valid untuk mengukur berat.
2. Alat-Alat Pengumpulan Data
   Alat-alat yang digunakan dalam pengumpulan data ini dikenal pula sebagai instrumen pengumpulan data. Instrumen pengumpulan data ini dapat berupa sebagai berikut.

a. Tes atau Soal Tes
Tes adalah sederetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan; pengetahuan, intelegensi, dan kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
b. Kuesioner atau Angket
Kuesioner atau angket adalah sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh data dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal lain yang perlu diketahui.
c. Check List Check list adalah daftar variabel yang akan dikumpulkan datanya.
d. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara adalah daftar yang berisikan pertanyaan atau pernyataan yang digunakan sebagai patokan dalam melaksanakan wawancara dengan responden.
e. Pedoman Dokumentasi
Pedoman dokumentasi adalah daftar yang berisikan patokan-patokan atau panduan dalam menelusuri sebuah dokumentasi.